I had run out of words to describe what we had back then.
It was always like going to familiar places again and again but never got boring.
Even it was always exciting. Funny, isn't it?
Whenever we got the time to spend together, it would never be enough, for me especially.

I remember years ago I wrote how I would always remember you.
I did, by the way.
Because as time went by, I consider you a friend I don't wanna lose.
Perhaps, I gave you the wrong idea about our thing.
That's why you also did me wrong.
Never thought that it would end up with me hating on you, but well, things happened.
As Murphy's Law says, "Anything that can go wrong will go wrong."

I always thought walking around alone is scary,
but now thinking of walking around with you is scarier,
so I guess it's time to say goodbye.

Tahun ini beneran mulai kerasa hidup jadi orang dewasa. Udah berhasil punya gelar (dan lagi berusaha nambah satu lagi, semoga cepet kelar hehe), mulai kerja, biayain semua kebutuhan harian sendiri, dan mulai nabung lebih serius untuk masa depan. Sebenernya ngga begitu kaget, karena ya sebagian besar udah pernah dilakuin sedikit sedikit dari masih jadi mahasiswa. Tapi tetep rasanya beda, karena aku merasa leveled up (re: makin tua), he.

Akhir-akhir ini lagi sering banget sedih. Seneng juga sering, tapi lagi gamau highlight seneng-senengnya karena aku bakal ditinggalin orang terdekat. Selama ini jarang banget bisa menjalin hubungan yang beneran akrab dengan orang lain, yang sampe ke tahap ngga segan mau cerita apapun. Itu juga yang jadi alasan kenapa temanku ya itu-itu aja.

Aku pindah domisili ke Jakarta karena kerjaan. Walaupun gapunya banyak orang yang deket di sini, aku tetep seneng banget awalnya karena at least ada Hafidz. Eh, baru sebulan aku di sini, taunya Hafidz dalam waktu dekat bakal pindah lagi karena kerjaan.

What even worse is (duh gatau ini worse atau ngga, karena sebenernya kabar baik juga?), Hasky juga akhirnya bisa berangkat ke Jepang. Tepatnya nanti malem, ini ditulis dini hari di hari keberangkatannya. Bukannya tidur malah overthinking, kebiasaan. Gaada lagi deh ngerencanain weekend bakal ketemu atau ngga, bakal kemana aja, nyobain makanan apa, huhu kebayang kan kenapa aku sedih gini. Di kota yang aku aja masih belajar buat familiar sama tempat-tempatnya, sendiri, ngga ada orang yang aku personally attached to.

Dari kemarin aku menyikapi kepindahan dua orang itu dengan emosi yang berubah-ubah. Kadang sedih banget yang sampe bikin nulis panjang gini, kadang seneng banget karena kayak "akhirnyaaa", soalnya ini hal baik buat mereka gitu loh. Meski aku udah mulai belajar pergi-pergi sendiri, aku si clingy ini tetep ngerasa ga nyaman ada di tempat publik sendirian. Udah kebayang ke depannya aku bakal jarang banget pergi kalo bukan karena ada keperluan. Sedih ya, udah hampir dua tahun lewat ternyata aku masih bertanya hal yang sama,

"Nanti yang nemenin di sini siapa?".

if a time machine does exist,
and time travel wouldn't change or cause any effect of the future,
i would come visiting myself in the past, the teenage me in secondary school and high school.

i would just tell them that they're doing great, even the best they could. that they didn't deserve any bad treatments they're facing. that it's not their fault, and they'd done more than enough that they built the future them better. they might still be getting hurt in the future by many things but trust me it wouldn't last long. i hope they could try to never keep any of those anger and hatred in their heart because those are what make it difficult for them to have a peaceful life. i just want them to know things did get better, perhaps not for their relationship with other people but at least it did with everything they've achieved. i am beyond proud of them for staying this far. so let's stay for another and more years ahead.

PMS got me like I'm buried under a ton of sorrow. It's two-thirty a.m. and I'm not doing my work. Instead, I sadly am romanticizing every sad song on my playlist. Here's one to listen to for everyone who's been struggling in a relationship. I know, we don't even know if this is gonna work or not, but let's just believe that whatever comes after, it's gonna be a good thing and it must be better for us.

morana angelica - melawan dunia cover (originally by ran ft. yura)

Back to work!!!!!!

Selama di Bandung jam tidur makin kacau. Nggak ada yang ngeharusin bangun pagi, jadi malah sering baru tidur ketika udah pagi. Kalo jam-jam segini tuh aku suka keinget hal-hal yang udah lewat.

Barusan keinget dua tahun lalu, masa-masa baru pindah ke Jatinangor. Seminggu pertama di sana kalo lagi video call entah kenapa tiba-tiba suka sedih. Sedih yang sampe nangis gitu. Tapi nangisnya marah juga, he bingung kan. Sedih dan marah kenapa harus pindah ke Nangor. Kalo nangis juga yang diucap selalu, "Nanti yang nemenin di sini siapa?".

Dari dulu, aku sadar banget kalo aku anaknya super clingy ke siapapun. Selalu takut kalo tau bakal ngelakuin apa-apa sendirian. Kalo ditinggal pergi orang lain, diem-diem nahan nangis sampe dada sesek. Dan itu berlaku untuk siapapun, terutama orang-orang yang sering bantu sehari-hari. Gitu.

Karena keinget sedihnya pindah ke Nangor waktu itu, sekarang jadi kerasa sedih lagi. Senin besok udah resmi jadi mahasiswa tingkat akhir. Artinya yang selalu nemenin pun udah mau lulus. Ketakutannya masih sama,

"Nanti yang nemenin di sini siapa?".